Washington (ANTARA) - Dua pria tewas pada Selasa (4/11) dalam serangan terbaru militer Amerika Serikat (AS) yang menyasar kapal-kapal yang diduga mengangkut narkotika di perairan internasional di Pasifik timur, ungkap Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth di media sosial.
"Hari ini, atas arahan Presiden (AS Donald) Trump, Departemen Perang melancarkan serangan kinetik mematikan terhadap sebuah kapal yang dioperasikan oleh Organisasi yang Dicap sebagai Teroris (Designated Terrorist Organization)," tulis Hegseth dalam sebuah unggahan, mengeklaim bahwa kapal tersebut mengangkut narkotika.
"Tidak ada (personel) pasukan AS yang terluka dalam serangan itu, dan dua pria teroris narkotika (narco-terrorist), yang menaiki kapal itu, tewas," tuturnya.
Hegseth tidak memberikan bukti atau menyebut nama kartel terkait.
Sejak 2 September, militer AS telah menenggelamkan 17 kapal di Karibia dan Pasifik timur, menewaskan sedikitnya 66 orang.
Pemerintahan Trump juga telah meningkatkan kehadiran militernya di seluruh Karibia sejak Agustus. Saat ini, peningkatan kekuatan militer AS di Karibia merupakan yang terbesar di kawasan tersebut selama lebih dari tiga dekade.
Trump pada Jumat (31/10) menyampaikan bahwa dirinya belum memutuskan apakah AS akan melancarkan serangan darat di dalam wilayah Venezuela, bertentangan dengan laporan media bahwa pemerintahan Trump akan menyerang fasilitas militer Venezuela.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro berulang kali mengecam tindakan Washington sebagai upaya untuk menggulingkan pemerintahannya dan memperluas pengaruh militer AS di Amerika Latin.
Presiden Kolombia Gustavo Petro bulan lalu menuding pemerintah AS melakukan "pembunuhan" terkait tewasnya para tersangka narkoba di laut.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

1 month ago
27







































