Ribuan nakes India menunjukkan kemarahan atas kasus perkosaan yang berujung pada pembunuhan seorang dokter muda. Kemarahan dilakukan dengan mogok massal nakes dan demonstrasi besar-besaran.
KBRI New Delhi dan KJRI Mumbai memantau kondisi sehari-hari WNI di India melalui berbagai Whatsapp Group WNI yang ada. Seluruh WNI yang berada di India dalam kondisi aman dan tidak terdampak dalam kasus tersebut.
"Perihal WNI, hingga saat ini terdapat sekitar 1.000 orang di seluruh India yang tersebar di berbagai negara bagian, baik mereka sebagai pelajar, profesional, atau mereka yang berpasangan (bersuami) WN India," demikian siaran pers KBRI New Delhi, Selasa (20/8).
"Saat ini semua dalam kondisi aman dan tidak ada yang terdampak dengan jenis kasus tersebut," sambungnya.
Kasus Pemerkosaan di India
Sebelumnya, penemuan mayat dokter perempuan korban perkosaan itu terjadi pada 9 Agustus 2024. Ketika itu aparat keamanan menemukan jasad tersebut berlumur darah di sebuah aula milik RS dan Institut Kesehatan R.G. Kar di Kolkata.
Otoritas keamanan melakukan autopsi jenazah tersebut. Kemudian ditemukan bahwa jenazah itu adalah korban kekerasan seksual.
Sebelum tewas, korban sempat beristirahat akibat bekerja selama 20 jam dari shift 36 jam.
Dari hasil investigasi awal, baru satu orang yang ditangkap. Keluarga korban meyakini bahwa peristiwa itu adalah perkosaan massal dan banyak yang terlibat.
Saat ini seorang relawan kepolisian sudah ditangkap atas kasus perkosaan dokter muda itu. Menurut berbagai kelompok aktivis perempuan, kasus perkosaan dokter muda ini mencerminkan kekerasan seksual yang terus terjadi kendati hukuman keras berlaku di India.