BBM Rendah Sulfur Bakal Disubsidi, Bagaimana Nasib Bio Solar?

1 month ago 27
winjudi slot online winjudi online winjudi situs winjudi online slot gacor online terbaru situs slot gacor online terbaru link slot gacor online terbaru demo slot gacor online terbaru rtp slot gacor online terbaru Akun slot gacor Akun situs slot gacor Akun link slot gacor Akun demo slot gacor Akun rtp slot gacor Akun slot gacor online terbaru Akun situs slot gacor online terbaru Akun link slot gacor online terbaru Akun demo slot gacor online terbaru Akun rtp slot gacor online terbaru informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online winjudi slot online
Petugas SPBU mengisi bio solar ke kendaraan di SPBU Coco, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Selasa (22/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

sosmed-whatsapp-green

kumparan Hadir di WhatsApp Channel

Pemerintah membeberkan peluncuran produk Bahan Bakar Minyak (BBM) rendah sulfur rencananya akan tetap disubsidi, sehingga harganya masih terjangkau bagi masyarakat luas.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin, mengatakan BBM Solar bersubsidi atau Bio Solar yang saat ini beredar memiliki kandungan sulfur tinggi, dan secara perlahan akan digantikan.

Meski demikian, dia menyebut teknis penyaluran BBM rendah sulfur tergantung pada PT Pertamina (Persero), termasuk kepastian apakah produk tersebut bakal langsung menggantikan produk Bio Solar yang saat ini dibanderol Rp 6.800 per liter, atau sebagai produk BBM tambahan.

"Itu teknisnya Pertamina, tapi solar yang sekarang sulfur tinggi bakal secara bertahap digantikan oleh yang lebih ramah lingkungan," ungkapnya saat dihubungi kumparan, Sabtu (10/8).

Eks CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin. Foto: Dok. Kemenko Marves

Dikonfirmasi terpisah, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso enggan membeberkan lebih lanjut terkait rencana peluncuran BBM rendah sulfur ini dan apakah akan menggantikan produk Bio Solar.

"BBM rendah sulfur masih disiapkan. Ditunggu saja," tandasnya.

Sebelumnya, Rachmat Kaimuddin memastikan produk BBM rendah sulfur yang akan disalurkan PT Pertamina (Persero) akan meluncur sebelum pemerintahan Presiden Jokowi rampung.

Dia mengungkapkan tahap pertama peluncuran BBM rendah sulfur yakni berjenis diesel yang paling siap dibandingkan bensin, dan sementara baru di kawasan DKI Jakarta dan sekitarnya.

"Sebenernya dua-duanya nanti (bensin dan diesel), tapi bertahap kan, karena seluruh Indonesia itu ada beberapa kilang, masing-masing ada yang buat solar ada yang buat bensin, yang sudah paling siap itu di Solar dulu daerah Jakarta dan sekitarnya," tutur Rachmat saat ditemui di Mandarin Oriental Jakarta, Jumat (8/8).

Saat dikonfirmasi terkait harga produk BBM baru tersebut, Rachmat memastikan tidak ada kenaikan harga dan akan menjadi produk bersubsidi. Dengan begitu, produk ini harganya sama dengan produk Bio Solar.

"Harganya tetap, kualitasnya lebih baik, yang saat ini kita design," ungkap Rachmat.

Rachmat menjelaskan alasan mengapa BBM rendah sulfur ini masih disubsidi, sebab BBM bersubsidi paling banyak dikonsumsi masyarakat sehingga pengguna BBM ramah lingkungan bisa mencakup seluruh lapisan masyarakat.

Meski demikian, dia memastikan tidak ada penambahan beban subsidi bagi negara dengan adanya BBM rendah sulfur ini. Sebab, nantinya pemerintah akan kembali memperketat pembelian BBM solar sehingga tidak semua konsumen bisa membelinya.

"Niatnya adalah tidak menambah beban subsidi secara total, jadi akan kita coba buat bagaimana golongan-golongan yang lebih mampu akan kita buat mungkin tidak lagi menjadi pemakai BBM bersubsidi ini, tapi yang anggap kita pantas dan cocok, layak mendapatkan subsidi akan tetap kita jaga," ungkap Rachmat.

R...

Read Entire Article