Pemerintah Malaysia akan menyalurkan bantuan senilai 1.000 ringgit (setara Rp 4 juta) kepada setiap keluarga korban banjir paling lambat hari ini, termasuk mereka yang masih berada di posko pengungsian sementara (PPS).
Wakil Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi mengatakan dalam prosedur normal, bantuan biasanya akan disalurkan tiga hari setelah posko pengungsian sementara.
"Arahan saya bantuan dapat diberikan kepada para pengungsi meski mereka masih ada di posko pengungsian sementara. Saya telah memerintahkan agar bantuan didistribusikan hari ini karena mereka sangat membutuhkan uang untuk mengganti barang-barang rumah tangga yang rusak," kata Ahmad, dikutip dari News Straits Times, Senin (1/12).
"Meski saya tahu jumlahnya mungkin tidak cukup, prioritas pemerintah adalah membantu. ini bukan kompensasi, karena banjir adalah takdir Tuhan, ujian dari Allah, dan harus diterima," lanjutnya.
Ahmad yang juga menjabat Menteri Pembangunan Daerah dan Pedesaan mendapat arahan tentang situasi banjir nasional di Kantor Pertahanan dan Distrik Bagan hari ini. Dia mengatakan banjir parah yang terjadi di Bagan Datuk tidak pernah terjadi sebelumnya, dan Bagan Datuk tidak pernah mengalami banjir dengan skala seperti saat ini dalam 5 dekade terakhir.
Ahmad juga berterima kasih kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Nadma), Pasukan Pertahanan Sipil, polisi, Damkar, serta dewan kota atas respons cepat mereka.
"Lebih dari 30 ribu penduduk dari seluruh Malaysia dievakuasi. Dengan meredanya hujan dan turunnya permukaan air, jumlah pengungsi kini turun menjadi sekitar 12 ribu orang," ungkapnya.
Zahid kemudian menyinggung situasi terkini Bagan Datuk. Pipa utama di sana pecah, sehingga pasokan air ke posko pengungsian sementara dan permukiman warga terhambat.
"Saya telah meminta kerja sama Dewan Air Perak untuk mendatangkan tangki air dan memompa air ke tangki-tangki utama di posko pengungsian sementara, memastikan warga mendapat akses penuh tanpa bergantung pada ember," ujarnya.
"Pompa-pompa permanen dan pompa mobile telah dikerahkan. Pompa tambahan juga dikerahkan karena air di wilayah itu cenderung tergenang dalam waktu lama, bahkan saat banjir biasa. Dengan ketinggian permukaan air laut, kami berupaya mempercepat drainase dan pompa akan dioperasikan setelah air surut," lanjutnya.
Zahid mengatakan, Bagan Datuk saat ini memiliki 12 pompa permanen dan 11 pompa mobile yang beroperasi.
"Saya mendorong distrik lain atau kantor pusat Dinas Pekerjaan Umum dan departemen yang terkait untuk memanfaatkan sepenuhnya pompa yang mereka miliki di wilayah banjir, tak hanya di sini tapi di tempat lain. Jangan hanya disimpan di gudang. Pompa harus dikerahkan sepenuhnya," pungkasnya.

6 days ago
7







































