"Kami memastikan airshow (BIAS 2024) berjalan baik, satu sisi kami juga mengelola ruang udara Bandara I Gusti Ngurah Rai agar tetap dapat dijangkau dan tanpa kendala," ujar Budi ditemui di Nusa Dua, Bali, Selasa (17/9/2024).
BIAS 2024 menggunakan sebagian lahan Bandara 1 Ngurah Rai, lebih tepatnya menempati area General Aviation Terminal dengan luas 76 ribu meter per segi. Rinciannya, sebesar 70 ribu meter per segi akan dijadikan sebagai area static display dan sisanya untuk trade visitors.
Kendati demikian, Budi memprediksi, selama gelaran BIAS 2024 khususnya pada hari pertama dan kedua mungkin akan menyebabkan lalu lintas udara Bali menjadi lebih padat dari biasanya. Ia mengaku, juga sudah berkoordinasi dengan pihak terkait.
"Melalui kesempatan ini saya mengimbau jika mau datang ke Bali, ya hari ini. Karena besok dan dua hari relatif (lalu lintas udara) masif, sehingga mungkin sedikit terganggu," imbuhnya.
Dirinya berupaya agar pameran dirgantara tersebut dapat berjalan dengan lancar hingga hari terakhir. Sebab, kesuksesan BIAS 2024 diyakini Budi mampu mengangkat Indonesia di kancah global dan bisa berkontribusi untuk perekonomian.
“Untuk itu saya minta maaf kepada mereka yang datang pergi ke Bali (dalam waktu dekat), tapi saya yakini dengan pertunjukan udara ini Bali menjadi suatu pusat kegiatan yang bukan saja kegiatan (pameran) tapi teknologi,” pungkasnya.
Adanya BIAS 2024 menandakan kembalinya posisi Indonesia sebagai salah satu tuan rumah kedirgantaraan internasional sejak terakhir kali berpartisipasi 28 tahun yang lalu. Tahun ini, mereka mengusung tema 'Where Aerospace Excellence Meets Defense Innovation'.
Acara ini difokuskan untuk B2B, namun pihak penyelanggara tetap menyediakan satu hari khusus untuk masyarakat umum hingga kalangan penggemar dunia penerbangan yang ingin berkunjung pada tanggal 21 September 2024.
Ada sebanyak 100 perusahaan aviasi seperti Airbus, Boeing, Embraer yang juga melibatkan 100 delegasi dari 35 negara atau wilayah dengan target menggaet 6.000 trade visitors. Sebanyak 17 model pesawat udara dengan dan tanpa awak akan mejeng di BIAS 2024.