Vientiane (ANTARA) - Jalan-jalan di Vientiane, Ibu Kota Laos, dipenuhi aneka stan berwarna-warni, dan kota itu mulai bangkit dengan penuh semangat untuk menyambut dari Festival That Luang yang begitu dicintai.
Festival tahunan ini berlangsung mulai 1 hingga 5 November, menampilkan perpaduan meriah antara kegiatan budaya, keagamaan, dan hiburan yang merayakan kekayaan tradisi serta warisan masyarakat Laos. Festival ini tidak hanya bertujuan untuk melestarikan budaya Laos, tetapi juga untuk mempromosikan pariwisata.
Sebagai bagian dari perayaan itu, sebuah pameran dagang akan menghadirkan sekitar 2.370 stan yang menampilkan produk dari program Satu Distrik Satu Produk (One District One Product), makanan lokal, inovasi pariwisata, serta barang-barang dari negara-negara tetangga.
Maysa, seorang pedagang lokal di Vientiane, berharap dapat meraih lebih banyak pendapatan selama festival itu, ketika kota ini menyambut pengunjung domestik maupun internasional. Otoritas Laos akan menurunkan sekitar 2.015 petugas polisi selama festival berlangsung. Para petugas akan ditempatkan di lokasi-lokasi utama, persimpangan besar, dan pos pemeriksaan di seluruh Vientiane untuk mengatur lalu lintas dan merespons keadaan darurat
"Festival That Luang adalah salah satu periode tersibuk dalam setahun bagi kami," kata Maysa kepada Xinhua pada Rabu (29/10).
"Saya berharap akan ada lebih banyak pengunjung tahun ini. Festival ini tidak hanya baik untuk kios saya, tetapi juga untuk hotel, restoran, dan bisnis transportasi," katanya.
Maysa mengatakan bahwa ketika para pengunjung mencoba makanan lokal, membeli produk buatan Laos, atau sekadar menikmati festival, hal itu membantu menumbuhkan apresiasi terhadap produk dalam negeri.
"Setiap tahun, festival ini menghidupkan kota, dengan jalanan yang dipenuhi tawa dan musik. Saya berharap tahun ini orang-orang akan lebih bergembira. Saya sepenuhnya siap menyambut dunia untuk merasakan keindahan tradisi Laos," ujarnya.
Tiga wanita berpose untuk foto di That Luang Square di Vientiane, ibukota Laos, Kamis (30/10/2025). ANTARA/Xinhua/Kaikeo Saiyasane/aa.Otoritas Laos akan menurunkan sekitar 2.015 petugas polisi selama festival berlangsung. Para petugas akan ditempatkan di lokasi-lokasi utama, persimpangan besar, dan pos pemeriksaan di seluruh Vientiane untuk mengatur lalu lintas dan merespons keadaan darurat.
Phayvanh, seorang warga Vientiane, sangat antusias mengikuti prosesi kastil lilin tradisional. Dia mengatakan bahwa setiap tahun, dia dan teman-temannya selalu menantikan momen tersebut.
"Berpartisipasi dalam prosesi kastil lilin dan memberi sedekah kepada para biksu mengingatkan kami akan tradisi serta menghubungkan kami dengan para leluhur. Ini adalah waktu untuk refleksi sekaligus kebahagiaan," ujarnya.
Selain meningkatkan pendapatan bisnis, festival ini juga membantu menciptakan peluang kerja.
"Selama festival, saya sering memberikan bayaran tambahan kepada para pekerja saya dan terkadang mempekerjakan beberapa orang lagi untuk membantu menghadapi keramaian. Saya pikir festival ini juga menjadi kesempatan untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat setempat," kata Samard, seorang pemilik usaha di Vientiane, kepada Xinhua.
Samard menambahkan bahwa festival ini merupakan kesempatan emas bagi para pengunjung untuk meresapi budaya dan tradisi Laos melalui makanan, pertunjukan, serta berbagai kegiatan budaya lainnya.
Warga berjalan di That Luang Square di Vientiane, Ibukota Laos, Kamis (30/10/2025). ANTARA/Xinhua/Kaikeo Saiyasane/aa.Phayvanh, seorang warga Vientiane, sangat antusias mengikuti prosesi kastil lilin tradisional. Dia mengatakan bahwa setiap tahun, dia dan teman-temannya selalu menantikan momen tersebut.
"Berpartisipasi dalam prosesi kastil lilin dan memberi sedekah kepada para biksu mengingatkan kami akan tradisi serta menghubungkan kami dengan para leluhur. Ini adalah waktu untuk refleksi sekaligus kebahagiaan," ujarnya
Nounoy juga bersemangat menyambut festival ini, terutama karena suasananya yang meriah. "Setelah kegiatan keagamaan, saya berencana untuk berjalan-jalan, mencicipi makanan lokal, dan membeli produk, terutama yang dibuat oleh pemuda Laos," kata Nounoy.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

1 day ago
6






































