Akses bantuan kian sulit di Gaza akibat perintah evakuasi Israel

1 month ago 25
winjudi slot online winjudi online winjudi situs winjudi online slot gacor online terbaru situs slot gacor online terbaru link slot gacor online terbaru demo slot gacor online terbaru rtp slot gacor online terbaru Akun slot gacor Akun situs slot gacor Akun link slot gacor Akun demo slot gacor Akun rtp slot gacor Akun slot gacor online terbaru Akun situs slot gacor online terbaru Akun link slot gacor online terbaru Akun demo slot gacor online terbaru Akun rtp slot gacor online terbaru informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online winjudi slot online

Hamilton, Kanada (ANTARA) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (9/8) melaporkan bahwa lebih dari 80 persen wilayah Jalur Gaza, sejak Oktober tahun lalu telah berada di bawah perintah evakuasi oleh Israel yang mengakibatkan pengiriman bantuan menurun secara signifikan.

"PBB dan mitra-mitranya memperkirakan bahwa setidaknya 60.000 orang Palestina mungkin telah bergerak menuju Khan Younis barat dalam waktu 72 jam terakhir," kata Florencia Soto Nino, juru bicara asosiasi kepala PBB, kepada para wartawan.

Pergerakan massal terbaru mengikuti perintah evakuasi baru-baru ini oleh militer Israel, menambah pengungsian ke situasi yang sudah kritis di Gaza.

Nino, mengutip Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), mengatakan bahwa perintah evakuasi terbaru oleh Israel mencakup area seluas hampir 43 kilometer persegi di utara dan selatan Gaza, yang sangat mempengaruhi infrastruktur dan layanan penting.

"Pelacakan awal oleh mitra kami di Gaza mengatakan bahwa area ini mencakup sekitar 230 lokasi pengungsian; lebih dari tiga lusin fasilitas air, sanitasi, dan kebersihan; dan lima fasilitas kesehatan fungsional, termasuk Rumah Sakit Indonesia," katanya.

Menunjukkan kesulitan serius dalam mengirimkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan di Gaza, dia mengatakan, "Masuknya pasokan bantuan ke Gaza tetap menantang karena permusuhan aktif, batasan akses, tingkat ketidakamanan yang tinggi, kurangnya ketertiban dan keamanan publik, dan faktor lainnya."

Sejak penutupan perbatasan Rafah pada awal Mei, volume bantuan yang memasuki Gaza telah menurun tajam, menurut OCHA.

"Volume bantuan telah turun dari rata-rata harian 169 truk pada bulan April menjadi kurang dari 80 truk pada bulan Juni dan Juli," tambahnya.

Situasi di perbatasan Kerem Shalom semakin memburuk, Soto Nino menekankan bahwa “selama tiga bulan terakhir, telah terjadi penurunan lebih dari 80 persen kargo bantuan yang dibawa ke Gaza dari perbatasan itu,” dengan pengiriman menurun dari 127 truk per hari pada April menjadi kurang dari dua lusin per hari pada Juli.

Kemampuan untuk melakukan misi kemanusiaan juga telah terhambat secara signifikan oleh pihak berwenang Israel, katanya.

"Hanya 24 dari 67 misi bantuan yang direncanakan ke Gaza utara bulan ini yang telah difasilitasi oleh pihak berwenang Israel."

Di Gaza selatan, hampir setengah dari misi kemanusiaan yang direncanakan juga mengalami hambatan serupa.

Ditanya tentang seruan terbaru dari AS, Mesir, dan Qatar untuk gencatan senjata di Gaza, Nino menyambut inisiatif tersebut. "Apa pun yang bekerja menuju tujuan itu sangat diterima," katanya.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Rusia siap lanjutkan upaya diplomatik untuk hentikan konflik Gaza
Baca juga: AS tegaskan mendukung Israel di tengah seruan gencatan senjata di Gaza

Baca juga: EU kecam pembenaran Israel untuk membiarkan warga Gaza mati kelaparan

Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article