Ada Potensi Eskalasi Konflik, Pemerintah akan Evakuasi WNI di Lebanon

1 month ago 22
winjudi slot online winjudi online winjudi situs winjudi online slot gacor online terbaru situs slot gacor online terbaru link slot gacor online terbaru demo slot gacor online terbaru rtp slot gacor online terbaru Akun slot gacor Akun situs slot gacor Akun link slot gacor Akun demo slot gacor Akun rtp slot gacor Akun slot gacor online terbaru Akun situs slot gacor online terbaru Akun link slot gacor online terbaru Akun demo slot gacor online terbaru Akun rtp slot gacor online terbaru informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online winjudi slot online

Seorang pria memeriksa bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Selasa (30/7/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Lebanon. Hal itu merespons potensi eskalasi di negara tersebut menyusul konfrontasi antara kelompok Hizbullah dan Israel. 

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengungkapkan, dengan potensi eskalasi yang tinggi, KBRI Beirut berkoordinasi dengan pemerintah pusat, telah memutuskan menaikkan status ke Siaga I untuk seluruh wilayah Lebanon. "Dalam kondisi Siaga I, kami sudah memulai langkah-langkah untuk memulangkan warga negara kita," kata Judha dalam pengarahan pers, Jumat (9/8/2024). 

Dia mengatakan, menurut data KBRI Beirut, saat ini terdapat 203 WNI di Lebanon. Namun, jumlah tersebut belum termasuk kontingen TNI yang tergabung dalam United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL). Terdapat 1.232 personel TNI di pasukan penjaga perdamaian PBB tersebut. 

Judha mengungkapkan, berdasarkan komunikasi dengan KBRI Beirut, saat ini semua WNI di Lebanon dalam kondisi aman. "Namun kami tetap meminta mereka untuk bisa mengikuti proses pemulangan ke Indonesia. Ada beberapa dari mereka memang memilih untuk tetap tinggal," ucapnya. 

Dia menjelaskan, dari 203 WNI yang saat berada di Lebanon, sebagian besar di antaranya memang menikah dengan warga lokal. "Kondisi di sana, dalam konteks kehidupan sehari-hari, sekolah masih beroperasi, dan lain sebagainya. Sehingga ada beberapa dari mereka yang memilih untuk tetap tinggal," ujar Judha. 

Kemlu RI mengimbau seluruh WNI di Lebanon meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti langkah-langkah kontingensi yang telah ditetapkan KBRI Beirut. "Dan kami sangat mengimbau untuk WNI yang berada di Lebanon untuk segera meninggalkan wilayah Lebanon," kata Judha. 

Dia pun kembali mengingatkan agar WNI tidak melakukan perjalanan ke Lebanon, Iran, dan Israel. "Kami mencatat ada beberapa warga negara kita yang masih melakukan perjalanan ke wilayah Israel untuk tujuan ziarah. Kami sangat mengimbau agar dapat ditunda hingga situasi menjadi lebih aman," ucap Judha.

Read Entire Article